1.1Tahapan Penelitian
Sistem Parkir secara Umum Sistem informasi parkir adalah suatu sistem yang menginformasikan ketersediaan ruang parkir yang kosong yang biasanya diterapkan di kawasan pusat kota. Informasi disampaikan kepada masyarakat pengguna lalu lintas dengan rambu variabel ataupun melalui sistem navigasi kendaraan modern. Dalam sistem navigasi modern kendaraan bahkan dapat diinformasikan lokasi ruang parkir yang kosong. Dengan sistem informasi ini dapat mengurangi waktu yang hilang untuk mencari ruang parkir yang kosong. Sistem parkir sering kita temukan ketika kita masuk ke area perparkian Rumah sakit, Bandara, Stasiun Kereta Api, pelabuhan, mall ,hotel , Gor, dan lahan publik area lainnya. Sistem parkir yang diaplikasikan di Indonesia dan cara kerja serta berdasarkan perkembangannya dimulai dari:
1.Sistem parkir manual yaitu sistem parkir tradisional yang di kelola oleh operator atau petugas parkir secara bebas dengan laporan secara lisan (asas Kepercayaan antara pemda, pemilik dan pengelola parkir).
2. Sistem Parkir berbasis computer atau di sebut Parking Manajemen Sistem (PMS) sistem ini berbasis computer dengan menggunakan dua orang penjaga atau operator yang menjalankannya .
3. Sistem parkir Semi Otomatis atau disebut sistem manless dimana sistem ini adalah pengembangan dari sistem PMS . Sistem ini hanya di operasikan oleh 19 satu orang operator sebagai kasir. Sistem ini menjadi andalan pengeoloa parkir saat ini karena dengan sistem ini pengelola parkir dapat menghemat SDM dan sistem ini tidak mudah di manipulasi serta laporan datanya lebih akurat.
4. Sistem Parkir Cerdas Sistem parkir cerdas yang terkomputerisasi saat ini sudah beragam dikembangkan dengan bebagai jenis dan metode yang berbeda-beda. Sistem yang dikembangkan juga bervariasi mulai dari berbasis web, fingerprint, android, dan berbasis kartu pengenal.
1.2 Metode penelitian
Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah :
1.Study Literatur
Pada tahap ini dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam literatur seperti buku, referensi – referensi baik melalui perpustakaan maupun internet dan lain sebagainya yang terkait dengan judul penelitian ini dan berguna untuk pembelajaran bagi penulis.
2.Analisa
Dari hasil study literature akan dibuat deskripsi umum untuk mengenai sistem parkir dengan emoney ini.
3.Evaluasi sistem parkir emoney
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem parkir emoney ini dengan analisa dan problem masalah nanntinya evaluasi dan cara penangananny
1.3Tinjauan pustaka
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki kecendrungan untuk mencari tempat untuk memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat kegiatan atau aktifitasnya. Sehingga tempat-tempat terjadinya suatu kegiatan misalnya seperti tempat kawasan pariwisata diperlukan areal parkir. Pembangunan sejumlah gedung atau tempat-tempat kegiatan umum sering kali tidak menyediakan areal parkir yang cukup sehingga berakibat penggunaan sebagian lebar badan jalan untuk parkir kendaraan (Warpani, 1990). Menurut Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998 parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat- tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan menurunkan orang atau barang. PP No.43 tahun 1993 menjelaskan definisi parkir adalah suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu atau tidak bersifat sementara.
Dalam membahas masalah perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut :
1.Kapasitas Parkir : kapasitas parkir (nyata)/kapasitas yang terpakai dalam satu-satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan (parkir kolektif) oleh pihak pengelola.
2. Kapasitas Normal: kapasitas parkir (teoritis) yang dapat digunakan sebagai tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas parkir dalam gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai bangunan, maka makin besar luas lantai bangunan, makin besar pula kapasitas normalnya.
3.Durasi Parkir: lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi.
4.Kawasan parkir: kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk.
5.Kebutuhan parkir: jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi,tingkat kesulitan menuju daerah yang bersangkutan, ketersediaan angkutan umum, dan tarif parkir.
6.Lama Parkir: jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang tersedia yang dinyatakan dalam 1/2 jam, 1 jam, 1 hari.
7.Puncak Parkir: akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan kendaraan.
8. Jalur sirkulasi: tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.
9.Jalur gang: merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang berdekatan.
10. Retribusi parkir: pungutan yang dikenakan pada pemakai kendaraan yang memarkir kendaraannya di ruang parkir.
1.4 Penelitian Terkait untuk Masalah Sistem Perparkiran dengan menggunakan e-money
Berdasarkan Analisa di sampel pada hari normal Senin Sampai dengan Jumat rata2 pengunjung 60% masih menggunakan Emoney sisanya menggunakan Transaksi karcis dengan Tunai ,sedangkan untuk penggunaan eMoney dengan kendaraan roda empat transaksi terbanyak dengan eMoney sejumlah 53% , 47% kendaraan roda dua lebih memilih dengan karcis parkir
Efesiensi waktu dan kecepatan antrian
Untuk Efesiensi waktu jika di hari Minggu dan Sabtu jumlah pengunjung meningkat di jam sibuk antrian lebih cepat terpangkas dengan e money karena sekali kendaraan masuk dengan tapping in sedangkan untuk keluar hanya perlu tap out, sedangkan untuk antrian dengan karcis parkir sangat begtu memakan waktu per kendaraan 2 - 3 menit , biasanya yang memakai kendaraan roda dua , tentu efesiensi dengan e money waktunya sangat cepat dibanding dengan karcis parkir
KEUNTUNGAN Parkir dengan Emoney
Keuntungan Parkir dengan eMoney Di kategorikan menjadi 4 sebagai berikut
1. Bentuk dan kegunaan
2. Saldo dan kemudahan pengisian
3. Banyaknya pemakai kartu e money
4. keamanan
penjelasan
Bentuk dan kegunaan
Bentuk emoney seperti kartu dan terdapat chip komputer , chip tersebut menyimpan transaksi data dan nominal saldo kartu , e money masih bisa digunakan secara offline , artinya tidak memerlukan koneksi internet untuk bisa menggunakan manfaatnya , untuk bisa bertransaksi harus selalu membawa kartu e money , untuk 6 responden menurut mereka kurang efektif dan lebih memilih e wallet digital dalam melkukan transkaksi, mereka lebih memilih uang tunai untuk membayar di indomaret
Saldo dan kemudahan pengisian
Untuk ,menggunakan e money penggunanya harus menyetorkan atau membayar dengan menggunakan uang fisik atau uang tunai kepada perusahaan penerbit uang elektronik untuk kemudian disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk keperluan transaksi. Secara sederhana, untuk mendapatkan uang elektronik, penggunanya harus menukarkannya dengan uang fisik (top-up), bisa dilakukan di atm yang mendukung setor tunai tentunya menggunakan emoney mendapatkan benefit bonus potongan promo dan berbagai kelbihan lain pengisian saldo e-money akan lebih mudah jika memiliki smartphone dengan NFC (near field communication).
Jika tidak, perlu mengisi kartu e-money di mesin ATM, EDC, atau penyedia layanan pengisian lainnya., Saldo e money sama seperti uang tunai tetapi tidak bisa dicairkan .
Banyaknya pemakai emoney
Emoney ini terus mengalami peningkatan, baik dari sisi penggunanya, maupun jumlah transaksinya. Merujuk pada data yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi uang elektronik hingga Juni 2019 mencapai Rp 11,87 triliun.
Angka ini sudah naik drastis sebesar 242% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,46 triliun. Pada Februari 2019, BI merilis data bahwa uang elektronik tumbuh sampai 66%. BI mencatat, saat ini sudah ada 37 uang elektronik, baik dari jenis uang elektronik berbasis chip maupun server atau aplikasi.
Naiknya penggunaan uang elektronik karena semakin tersebarnya lokasi yang menyediakan transaksi elektronik seperti transportasi umum, jalan tol, minimarket, tempat wisata, dan restoran. Tingginya pemakaian uang elektronik juga didorong oleh pertumbuhan jual beli daring.
Seiring dengan kemajuan teknologi ditambah efek pendemi virus pemkaian e money meningkat untuk mengurangi pemakaian uang tunai , Untuk segmentasi penggunaan e money, ternyata lebih luas daripada e wallet. Hal tersebut dikarenakan bentuknya yang tersedia secara fisik, sehingga akan lebih mudah digunakan oleh masyarakat luas.
Keamanan
Karena e-money berbentuk fisik dan tidak terkoneksi internet ,emoney ini sangat aman tidak akan terkena hacking data oleh hacker ataupun terkena phising , uang elektronik yang satu ini akan lebih rawan hilang atau rusak.
Sistem bagaiman Emoney berkerja
Penggunaan e-Money ini tidak memerlukan adanya proses otorisasi seperti halnya pemakaian pin atau tanda tangan, karena e-Money tidak berkaitan langsung dengan rekening nasabah yang ada di bank. Penggunaan dari e-Money tidak membebankan pembayarannya pada rekening bank, seperti halnya kartu kredit atau kartu debit. Sebagaimana prepaid yang lain, bisa melakukan top up untuk kartu tersebut.
Nasabah yang memiliki E-Money dalam pecahan tertentu, misalkan Rp100 ribu (maksimal Rp1 juta) terlebih dahulu mendaftarkan E-Money pada counter penerbit uang elektronik untuk aktivasi. Selanjutnya nilai uang reload (diisi dan direkam) pada media elektronik misalkan kartu yang dikeluarkan oleh bank, handphone, atau kartu prabayar.
Gerai ritel (merchant) yang diberi otorisasi sebagai tempat belanja akan mendebet sejumlah nilai sesuai transaksi. Setiap terjadi mutasi transaksi, komputer merchant yang terhubung ke jaringan penerbit E-Money akan melakukan semacam perhitungan kliring. Sebagaimana kartu prabayar, pengguna juga dapat menambah atau mengisi ulang (top up) uang elektronik tersebut. Pemakaian e-Money tak memerlukan proses otorisasi dan tidak terkait langsung dengan rekening nasabah di bank. Sehingga pembayaran yang dilakukan melalui e-Money tidak dibebankan kepada rekening nasabah di bank.
Perkembangan emoney untuk masa depan
Dengan adanya e money perkembangan terhadap transksi berlangsung lebih cepat dan waktu transaksi terpangkas lebih banyak ,sekarang banyak gerai selain indomaret menggunakan e money dan sudah menjalar ke usaha micro hanya dengan hp yang support aplikasi android atau support NFC . Alih fungsi dari non tunai ke emoney sudah berlangsung hingga sekarang kedepannya kiamat mesin - mesin atm sudah di depan mata bahkan transisi emoney kartu ke emoney aplikasi sudah makin banyak .
Di kota besar seperti jakarta e money sudah menggunakan kode QR sehingga tanpa perlu menempel kartu emoney tinggal scan transaksi akan terudpate ke aplikasi , voucher dan diskon bisa di apply sebelum bertransaksi .